Rabu, 07 Maret 2012

KEAMANAN DATA

KEAMANAN INFORMASI

Tujuan Dari Manajement Keamanan Informasi
    Keamanan sebuah informasi merupakan suatu mutlak diperlukan, karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak berhak atu tidak bertanggung jawab, maka keakuratan informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi informasi yang menyesatkan.Manajement keamanan informasi harus membuat dan menjalankan inisiatif keamanan informasi yang memastikan tiga hal utama yaitu, confidentiality (kerahasiaan), integrity (integritas), availability (ketersediaan) system informasi perusahaan.
A.    Confidentiality (Kerahasiaan)
    Dapat diartikan sebagai perlindungan terhadap data dalam system informasi perusahaan, sehingga tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berhak. Kerahasiaan harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan harus diterapkan secara hati-hati, khususnya untuk computer yang bersifat standalone atau tidak terhububg ke jaringan. Aspek penting dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian dan authentication terhadap user.
Ancaman terhadap kerahasiaan
1.    Hacker
    Orang yang membobol pengendalian akses dari sebuah system, dengan
Memanfaatkan kelemahan system tersebut. Segala aktifitas hacker merupakan
Ancaman yang sangan serius terhadap kerahasiaan informasi dalam sebuah system
Informasi.
2.    Masquerader
    Seorang yang berhak mengakses system, tetapi telah memiliki password dari user
Lain, sehingga dapat mengakses file yang tersedia untuk user lain tersebut.
3.    Aktifitas user yang tidak terotorisasi
Tipe aktifitas ini terjadi saat user yang berhak mengakses secara system memiliki
Kemampuan mengakses file yang sebenarnya tidak berhak untuk mereka akses.
4.    Download file tanpa terproteksi
Melakukan download dapat mengancam kerahasiaan informasi apabila dalam
Prosesnya dari dipindahkan dari tempat yang aman (dari server) ke personal
Computer yang tidak terlindungi dengan baik, dalam rangka pemrosesan secara
Local. Saat berada di personal computer tersebut, apabila tidak dijaga dengan baik
Maka informasi yang bersifat rahasia bias diakses oleh orang yang tidak berhak.
5.    Local Area Network (LAN)
Khususnya untk tipe LAN yang masih menggunakan topologi bus (masih
Menggunakan hub) maka ancaman terhadap kerahasiaan disebabkan oleh aliran
Data yang dapat dilihat oleh setiap node dalam jaringan tersebut tanpa
Mempedulikan apakah data dialamatkan ke node tersebut atau tidak.
6.    Trojan Horse
Program jahat ini dibuat agar menyalin file-file rahasia ke tempat yang tidak aman.
Tanpa diketahui oleh user yang berhak mengakses file tersebut.
Model-model kerahasiaan.
    Model-model kerahasiaan sering digunakan untuk menjelaskan langkah apa saja yang perlu diambil untuk memastikan kerahasiaan informasi. Model yang sering digunakan adalah model Bell-LaPadula. Model ini mendefinisikan antara obyek (contohnya:file dan program untuk menampung kerahasiaan informasi) dan subyek (contohnya: orang, proses, atau alat yang melakukan perpindahan informasi antar obyek). Subyek dapat megakses untuk baca, tulis informasi. Subyek mempunyai hak tulis terhadap obyek yang berada di tingkat yang sama atau lebih tinggi dari subyek. Model ini disebut juga dengan flow model, karena memastikan bahwa informasi dalam tingkat keamanan tertentu hanya mengalir ke tingkat yang sama atau lebih tinggi. Tipe model yang lain adalah Model access control dimana mengorganisir sebuah system ke dalam obyek (contohnya : resource yang ditangani), subyek (contohnya : orang atau program yang melakukan aksi), dan operasi (contohnya : proses dari interaksi yang terjadi).
Penerapan model kerahasiaan
    Trusted system criteria yang dikembangkan oleh National Computer Security Center dan dipublikasikan di dalam Department of Defense Trusted Computer System Evaluation Criteria (dikenal dengan Orange Book), merupakan panduan terbaik dalam menerapkan model kerahasiaan.
B.    Integritas
Adalah perlindungan terhadap data dalam system dari perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja atau tidak.
Melindungi dari ancaman terhadap integritas
Tiga prinsip dasar yang digunakan untuk menerapkan pengendalian integritas :
1.    Memberikan akses dalam rangka need-to-know-basis. Akses berdasarkan kerangka
need-to-know-basis ini harus memungkinkan terjadinya control maksimal dengan pembatasan seminimal mungkin terhadap user.
2.    Pemisahan tugas (Separation of duties). Untuk memastikan bahwa tidak ada satu orang karyawan pun yang mengendalikan sebuah transaksi dari awal sampai akhir, dua atau lebih orang harus bertanggung jawab untuk melakukanya.
3.    Rotasi Tugas. Penugasan suatu pekerjaan harus diubah secara periodic sehingga mempersulit user dalam berkolaborasi untuk mengendalikan sepenuhnya sebuah transaksi dan mengalihkanya untuk tujuan terlarang.
Model Integritas
    Digunakan untuk menjelaskan apa yang perlu dilakukan untuk menerapkan kebijaksanaan integritas informasi dalam suatu organisasi.
Sasaran integritas :
1.    mencegah user yang tidak berhak melakukan perubahan data atau program
2.    mencegah user yang berhak melakukan perubahan yang tidak benar atau tidak terotorisasi
3.    menjaga konsistensi data dan program secara internal dan eksternal.
C.    Availability (Ketersediaan)
    Sebagai kepastian bahwa sebuah system informasi dapat diakses oleh user yang berhak kapan saja system informasi tersebut dibutuhkan.
Ada dua pengganggu ketersediaan :
1.    Denial off service
Istilah ini biasanya dihubungkan dengan sebuah perbuatan yang mengunci layanan dari sebuah system informasi sehingga tidak bias digunakan oleh user yang berhak.
2.    Hilangnya pemrosesan data karena bencana alam atau perbuatan manusia.
Dapat ditanggulangi dengan menggunakan contingency plan yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kemampuan perosesan data saat terjadi bencana.
    Banyak usaha yang sudah didesikasikan untuk mengatasi berbagai aspek dari masalah ketersediaan. Sebagai contoh : banyak riset yang dilakukan untuk mengembangkan teknologi yang kebih fault tolerance (contohnya : redundansi hardware, disk mirroring dan application check point restart).
Read More..

Selasa, 28 Februari 2012

Freeware , Shareware , dan Open Source Software

  FREEWARE
 
Freeware (berasal dari kata free=gratis dan software=perangkat lunak) adalah adalah software komputer yang digunakan tanpa biaya, tetapi biasanya dengan satu atau lebih hak penggunaan terbatas . Freeware ini berbeda dengan perangkat lunak komersial, yang biasanya dijual untuk keuntungan, tapi mungkin akan didistribusikan untuk bisnis atau tujuan komersial di tujun untuk memperluas pasar produk "premium". Menurut FSF, "freeware" tidak memiliki definisi yang diterima yang jelas. Istilah "freeware" umumnya digunakan untuk sumber tertutup atau perangkat lunak berpemilik, tapi karena istilah ini terkait dengan harga (dan bukan jelas seperti isu-isu persyaratan lisensi, ketersediaan kode sumber atau status hak cipta) kadang-kadang juga diterapkan untuk perangkat lunak bebas / open source software. Contoh populer dari sumber tertutup freeware termasuk Adobe reader dan Skype. Contoh yang populer perangkat lunak open source yang kadang-kadang disebut sebagai freeware, termasuk Firefox, Ubuntu, Android dan 7-Zip.
Sejarah

Istilah Freeware diciptakan oleh Andrew Fluegelman ketika ia ingin menjual sebuah program komunikasi yang bernama PC-Talk yang telah dia ciptakan tapi tidak ingin menggunakan metode distribusi tradisional yang memerlukan banyak biaya. Fluegelman benar-benar “membagikan” PC-Talk melalui shareware. Penggunaan istilah freeware sekarang ini tidak selalu sesuai dengan konsep asli dari Andrew Fluegelman. Istilah Freeware sering digunakan dalam tahun 1980-an untuk program yang hanya dirilis sebagai executable, dengan kode sumber tidak tersedia.
            Kriteria
Diklasifikasikan sebagai software gratis berlisensi tanpa biaya dan berfungsi penuh untuk waktu yang terbatas, atau hanya memiliki fungsi dasar apabila diaktifkan sebagai versi penuh  Berbeda dengan perangkat lunak bebas, penulis biasanya membatasi satu atau lebih hak-hak pengguna, termasuk hak untuk menyalin, mendistribusikan, memodifikasi dan membuat karya turunan dari perangkat lunak atau mengambil kode sumber. Lisensi perangkat lunak dapat dikenakan pembatasan tambahan pada beberapa penggunaan, termasuk penggunaan pribadi, penggunaan individu, penggunaan non-profit, non-komersial, penggunaan dalam pendidikan, digunakan dalam amal atau organisasi kemanusiaan, penggunaa non-militer, digunakan oleh otoritas publik atau berbagai kombinasi lainnya . Sebagai contoh, suatu lisensi "gratis untuk penggunaan pribadi, atau non-komersial". Lisensi perangkat lunak juga dapat memberlakukan beberapa pembatasan lainnya, seperti penggunaan dibatasi melalui jaringan, pemanfaatan terbatas pada sebuah server, pemanfaatan terbatas dalam kombinasi dengan beberapa jenis perangkat lunak lain atau dengan beberapa perangkat keras, dan lain-lain .
 
 
SHAREWARE
 
Shareware (juga dikenal sebagai trialware atau demoware) adalah sebuah perangkat lunak berpemilik yang disediakan untuk pengguna tanpa pembayaran secara percobaan dan sering dibatasi oleh kombinasi dari fungsi, ketersediaan atau kenyamanan. Shareware sering ditawarkan sebagai download dari situs internet atau sebagai compact disc disertakan koran atau majalah secara berkala. Alasan di balik “penciptaan” shareware adalah untuk memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menggunakan program dan percobaan sebelum membeli lisensi untuk versi lengkap dari perangkat lunak. Perusahaan dengan perangkat lunak unggul yang biasanya menawarkan sampel seperti ini, kecuali jika produk mereka sudah terkenal, atau jika mereka tidak ingin terdaftar dalam kompetisi langsung dengan produk lain di repositori shareware .
Shareware biasanya ditawarkan dengan fitur tertentu yang hanya tersedia setelah pengguna membeli lisensi, atau sebagai sebuah versi penuh tetapi untuk masa percobaan dengan waktu yang terbatas. Setelah masa percobaan telah berlalu, program dapat berhenti berjalan hingga lisensi dibeli. Shareware sering ditawarkan tanpa pendukung atau pembaruan yang hanya tersedia dengan pembelian lisensi. Kata-kata "percobaan gratis" atau "versi trial" adalah indikasi dari shareware.
Sejarah
Pada tahun 1982, Andrew Fluegelman menciptakan sebuah program untuk IBM PC disebut PC-Talk, program telekomunikasi, ia menggunakan istilah freeware. Dalam waktu yang sama, Jim Knopf merilis PC-File, program database. Tidak lama kemudian, Bob Wallace yang dihasilkan PC-Write, pengolah kata, dan menyebutnya sebagai shareware. Muncul dalam sebuah episode berjudul Psychedelic Horizon yang disiarkan 5 April 1998, Bob Wallace mengatakan ide untuk “penciptaan” shareware datang kepadanya "sampai batas tertentu sebagai hasil dari pengalaman psikedelik saya".
Pada tahun 1984, Softalk-magazine PC memiliki Kolom, Perpustakaan Umum, “ABOUT” perangkat lunak tersebut. Domain publik (seperti halnya freeware) tidak dibenarkan  untuk shareware, freeware adalah merek dagang Fluegelman dan tidak dapat digunakan secara legal oleh orang lain. Jadi kolumnis Nelson Ford memanfaatkan kesempatan  ini untuk datang dengan nama yang lebih baik.
Nama Shareware semakin populer ketika digunakan oleh Wallace. Namun, Wallace mengakui bahwa ia mendapat istilah dari kolom majalah InfoWorld pada 1970-an, dan bahwa ia menganggap nama itu menjadi generik, sehingga penggunaannya menjadi digunakan untuk perangkat lunak freeware.
Sejak saat itu Fluegelman, Knopf, dan Wallace jelas menetetapkan shareware sebagai metode pemasaran perangkat lunak yang layak. Melalui model shareware, Button, Fluegelman dan Wallace menjadi jutawan.
Selama akhir 1980-an dan awal 1990-an, perangkat lunak shareware didistribusikan secara luas di kolom buletin global dan pada disket (dan kemudian CD-ROM) oleh distributor shareware komersial yang diproduksi katalog menggunakan ribuan domain publik dan program shareware. Salah satu distributor seperti, Public Software Library (PSL), memulai layanan pemesanan untuk pemrogram melalui katu kedit.
Seiring penggunaan internet tumbuh, pengguna ke men-download program shareware dari FTP atau situs web tanpa membayar biaya jarak jauh atau biaya disk. Pada awalnya, ruang disk pada server itu sulit didapat, sehingga jaringan dari situs “Mirror” seperti Info-Mac, yang berisi perpustakaan besar shareware dikembangkan, dan dapat diakses melalui web atau ftp. Kemudian, para penulis program mengembangkan situs mereka sendiri di mana masyarakat bisa belajar tentang program-program mereka dan men-download versi terbaru, dan bahkan membayar untuk perangkat lunak online. Ini menghapus salah satu perbedaan utama dari shareware, seperti yang sekarang paling sering didownload dari lokasi pusat "resmi" oleh para penggunanya.
Shareware tersedia di semua platform komputer besar, termasuk Microsoft Windows, Macintosh, Linux, dan Unix dengan mencakup rentang yang sangat luas termasuk kategori: bisnis, pengembangan perangkat lunak, pendidikan, rumah, multimedia, desain, driver, game, dan utilitas. Karena overhead minimal dan biaya rendah, model shareware praktis untuk digunakan dalam pendistribusian perangkat lunak dengan platform tidak bebas seperti Atari ST dan Amiga.
Dengan shareware, pengembang saluran distribusi ritel markup menghilangkan tengkulak dan pasar secara langsung kepada pengguna akhir. Hasilnya adalah harga pengguna akhir berkurang. Pengguna shareware yang didorong untuk menyalin dan mendistribusikan versi terdaftar dari perangkat lunak untuk teman-teman, rekan kerja dan kenalan lainnya. Harapannya adalah bahwa pengguna akan menemukan program yang berguna atau menghibur dan akan membayar untuk mendaftar untuk bisa mengakses semua fitur.
Awal hingga pertengahan tahun 1990-an saluran distribusi yang besar online seperti Download.com, Tucows, Yahoo! Games dan RealArcade muncul. Portal ini bertindak sebagai media distribusi untuk pengembang shareware, menciptakan audien yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Banyak programmer komputer pengembang shareware yang mengembangkan produk mereka sendiri. Komunitas penulis online shareware, seperti alt.comp.shareware.authors newsgroup, sering digunakan oleh para pencari perangkat lunak untuk posting ide-ide baru untuk implementasi bahwa perangkat lunak mereka potensial.
Pada pertengahan 1990-an, pasar shareware menurun dan dalam beberapa tahun telah hampir menghilang sebagai sarana untuk mendistribusikan game komputer. Alasan untuk hal ini sangatlah banyak, tetapi bisa terkait erat dengan penurunan coders garasi. Shareware adalah alat besar untuk permainan yang tidak mampu mendapatkan pemasaran tradisional dan paparan ritel untuk mendapatkan perhatian. Namun, sebagai teknologi yang ditingkatkan, game independen kurang mampu untuk menjadi kompetitif di pasar komersial, dan pengembang yang lebih besar merasa tidak perlu untuk melepaskan episode shareware yang luas, bukannya menawarkan demo lebih terbatas dalam menggantikan mereka.
 
 
Open-source software (OSS)
 
 
Open-source software (OSS) adalah software komputer yang tersedia dalam bentuk kode sumber: source code dan hak-hak lain tertentu biasanya disediakan untuk pemegang hak cipta disediakan di bawah lisensi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mempelajari, mengubah, memperbaiki dan terkadang juga untuk mendistribusikan perangkat lunak.
Perangkat lunak open source sangat sering dikembangkan secara publik kolaboratif. Perangkat lunak open source adalah contoh yang paling menonjol dari open source pembangunan dan sering dibandingkan dengan (secara teknis didefinisikan) user-generated content atau (didefinisikan secara hukum) membuka konten gerakan.
Sebuah laporan oleh Standish Group menyatakan bahwa adopsi open-source model perangkat lunak telah menghasilkan penghematan sekitar $ 60 miliar per tahun untuk konsumen.
Sejarah
Gerakan perangkat lunak bebas diluncurkan pada tahun 1983. Pada tahun 1998, sekelompok orang menganjurkan bahwa istilah perangkat lunak bebas harus diganti dengan open source software (OSS) sebagai ekspresi yang kurang ambigu dan lebih nyaman untuk dunia usaha. Pengembang perangkat lunak mungkin ingin mempublikasikan software mereka dengan lisensi open source, sehingga siapa pun yang mungkin juga mengembangkan perangkat lunak yang sama atau memahami fungsi internal. Perangkat lunak open source umumnya memungkinkan orang untuk membuat modifikasi perangkat lunak, port ke sistem operasi baru dan arsitektur prosesor, berbagi dengan orang lain atau, dalam beberapa kasus, pasar itu. Para sarjana Casson dan Ryan telah menunjukkan beberapa alasan berbasis kebijakan untuk mengadopsi open source, khususnya, proposisi nilai tinggi dari open source (bila dibandingkan dengan format proprietary) dalam kategori berikut:
        Keamanan
        Keterjangkauan
        Transparansi
        Perpetuitas
        Interoperabilitas
            Khususnya dalam konteks pemerintah daerah (yang membuat keputusan perangkat lunak), Casson dan Ryan berpendapat bahwa "pemerintah memiliki tanggung jawab yang melekat dan kewajiban fidusia terhadap pembayar pajak" yang meliputi analisis yang cermat faktor-faktor ini ketika memutuskan untuk membeli perangkat lunak berpemilik .Definisi Open Source, terutama, menyajikan sebuah filosofi open source, dan selanjutnya mendefinisikan istilah penggunaan, modifikasi dan redistribusi perangkat lunak open source. Lisensi perangkat lunak memberikan hak kepada pengguna yang sebaliknya akan dilindungi oleh hukum hak cipta kepada pemegang hak cipta. Beberapa sumber lisensi perangkat lunak open memiliki kualifikasi dalam batas-batas dari Open Source Definition. Contoh yang paling menonjol dan populer adalah GNU General Public License (GPL), yang "memungkinkan distribusi bebas di bawah kondisi bahwa perkembangan lebih lanjut dan aplikasi yang diletakkan di bawah lisensi yang sama" -. Demikian juga gratis ,sementara distribusi open source menyajikan cara untuk membuat kode sumber dari produk yang dapat diakses publik, lisensi open source memungkinkan penulis untuk fine tune akses tersebut.
Label open source keluar dari sesi strategi diadakan pada tanggal 7 April 1998 di Palo Alto sebagai reaksi terhadap pengumuman Januari 1998 Netscape dari rilis source code untuk Navigator (seperti Mozilla). Sekelompok individu pada sesi termasuk Tim O'Reilly, Linus Torvalds, Tom Paquin, Jamie Zawinski, Larry Wall, Brian Behlendorf, Sameer Parekh, Eric Allman, Greg Olson, Paul Vixie, John Ousterhout, Guido van Rossum, Philip Zimmermann, John Gilmore dan Eric S. Raymond  . Mereka menggunakan kesempatan sebelum rilis source code Navigator untuk memperjelas suatu kebingungan potensi disebabkan oleh kerancuan kata "bebas" dalam bahasa Inggris.
            Banyak orang mengklaim bahwa kelahiran Internet, sejak 1969, memulai gerakan open source, sementara yang lain tidak membedakan antara open source dan gerakan perangkat lunak bebas.
            Free Software Foundation (FSF), dimulai pada tahun 1985, dimaksudkan kata "bebas" berarti kebebasan untuk mendistribusikan (atau "bebas seperti dalam pidato bebas") dan tidak bebas dari biaya (atau "bebas seperti dalam bir gratis"). Karena banyak perangkat lunak bebas sudah berada (dan masih) gratis, software gratis seperti menjadi terkait dengan nol biaya, yang tampak anti-komersial.
            Open Source Initiative (OSI) dibentuk pada Februari 1998 oleh Eric S. Raymond dan Bruce Perens. Dengan minimal 20 tahun bukti dari sejarah kasus pengembangan perangkat lunak tertutup versus pengembangan terbuka sudah disediakan oleh komunitas pengembang internet, OSI disajikan kasus 'open source' untuk bisnis komersial, seperti Netscape. OSI berharap penggunaan label "open source," usul istilah dengan Peterson dari Foresight Institute pada sesi strategi, akan menghilangkan ambiguitas, terutama bagi individu yang merasa "free software" sebagai anti-komersial. Mereka berusaha untuk membawa profil yang lebih tinggi untuk manfaat praktis dari kode sumber tersedia secara bebas, dan mereka ingin membawa bisnis software utama dan lainnya industri teknologi tinggi ke open source. Perens berusaha untuk mendaftarkan "open source" sebagai tanda layanan untuk OSI, namun upaya itu tidak praktis oleh standar merek dagang. Sementara itu, karena presentasi kertas Raymond kepada manajemen atas pada Netscape-Raymond hanya ditemukan saat ia membaca Siaran Pers, dan disebut oleh Netscape CEO Jim Barksdale PA kemudian Netscape hari dirilis Navigator sumber kode sebagai open source, dengan hasil yang menguntungkan.

            Definisi
            Definisi Open Source Initiative secara luas diakui sebagai standar atau definisi de facto. Open Source Initiative (OSI) dibentuk pada bulan Februari 1998 oleh Raymond dan Perens. Dengan sekitar 20 tahun bukti dari sejarah hal pengembangan tertutup dan terbuka sudah disediakan oleh Internet, OSI terus untuk menyajikan kasus 'open source' untuk bisnis komersial. Mereka berusaha untuk membawa profil yang lebih tinggi untuk manfaat praktis dari kode sumber tersedia secara bebas, dan ingin membawa bisnis software utama dan lainnya industri teknologi tinggi ke open source. Perens mengadaptasi Debian Free Software Guidelines untuk membuat The Open Source Definition.
            Definisi Open Source
            Open Source Initiative menulis dokumen yang disebut Definisi Open Source dan menggunakannya untuk menentukan apakah itu menganggap lisensi perangkat lunak sumber terbuka. Definisi ini didasarkan pada Debian Free Software Guidelines, ditulis dan diadaptasi terutama oleh Bruce Perens .  Perens tidak membuat basis menulis tentang "empat kebebasan" dari Free Software dari FSF, yang hanya tersedia secara luas kemudian
            Prinsip Perens
            Berdasarkan definisi Perens , open source menggambarkan jenis umum yang luas dari lisensi perangkat lunak yang membuat kode sumber tersedia untuk masyarakat umum dengan pembatasan hak cipta santai atau tidak ada. Prinsip-prinsip, seperti dinyatakan, mengatakan apa-apa tentang menggunakan merek dagang atau paten dan tidak memerlukan sama sekali tidak sama untuk memastikan bahwa setiap audit biasa atau rezim rilis berlaku untuk setiap karya turunan. Ini adalah "fitur" eksplisit dari open source yang dapat menempatkan tidak ada pembatasan pada penggunaan atau distribusi oleh organisasi atau pengguna. Hal melarang ini, pada prinsipnya, untuk menjamin akses terus bekerja diturunkan bahkan oleh kontributor asli utama. Sementara "open source" istilah yang diterapkan awalnya hanya ke kode sumber dari perangkat lunak, sekarang sedang diterapkan ke daerah lain seperti ekologi Open source, sebuah gerakan untuk mendesentralisasikan teknologi sehingga setiap manusia dapat menggunakannya . Namun, sering disalahgunakan untuk daerah lain yang memiliki prinsip yang berbeda dan bersaing, yang tumpang tindih hanya sebagian.
            Prinsip-prinsip open source telah disesuaikan untuk berbagai bentuk user generated content dan teknologi, termasuk perangkat keras open source.
Pendukung gerakan open content advokat beberapa pembatasan penggunaan, persyaratan untuk berbagi perubahan, dan atribusi penulis lain dari pekerjaan.
Ini "budaya" atau ideologi mengambil pandangan bahwa prinsip-prinsip berlaku lebih umum untuk memfasilitasi masukan bersamaan agenda yang berbeda, pendekatan dan prioritas, berbeda dengan model yang lebih terpusat pembangunan seperti yang biasanya digunakan di perusahaan-perusahaan komersial. Para pendukung prinsip open source sering menunjuk ke Wikipedia sebagai contoh, tetapi Wikipedia sebenarnya telah sering dibatasi jenis tertentu penggunaan atau pengguna, dan lisensi GFDL memiliki historis digunakan membuat persyaratan tertentu dari semua pengguna, yang secara teknis melanggar prinsip-prinsip open source .
            Ada sejumlah hambatan umum dikenal dengan penerapan perangkat lunak open source oleh perusahaan. Hambatan ini termasuk persepsi bahwa lisensi open source adalah virus, kurangnya dukungan formal dan pelatihan, kecepatan perubahan, dan kurangnya roadmap jangka panjang. Sebagian besar rintangan tersebut terkait risiko. Dari sisi lain, tidak semua proyek milik mengungkapkan rencana masa depan yang tepat, tidak semua lisensi open source sama-sama virus dan banyak proyek-proyek OSS serius (sistem terutama operasi) benar-benar menghasilkan uang dari dukungan dibayar dan dokumentasi.
            Sebuah strategi bisnis yang umum digunakan komersial open source perusahaan perangkat lunak adalah Strategi dual-lisensi, seperti yang ditunjukkan oleh Ingres, MySQL, Alfresco, dan lain-lain.Open source software (OSS) proyek-proyek yang dibangun dan dipelihara oleh programmer jaringan relawan. Perdana contoh produk open source adalah Apache HTTP Server, e-commerce platform osCommerce dan internet browser Mozilla Firefox. Salah satu produk paling sukses open source adalah GNU / Linux sistem operasi, open source Unix-seperti sistem operasi, dan derivatif Android, sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile . Dalam beberapa bidang, perangkat lunak open norma, seperti di voice over IP dengan aplikasi Asterisk (PBX). Standar open source tidak, bagaimanapun, terbatas pada software open-source. Sebagai contoh, Microsoft juga telah bergabung dengan diskusi open-source dengan penerapan format OpenDocument mereka serta menciptakan standar terbuka yang lain, Kantor format Open XML.
            Pada tahun 1997 esainya Katedral dan Bazar, sumber terbuka penginjil Eric S. Raymond menunjukkan model untuk mengembangkan OSS dikenal sebagai model pasar. Raymond menyamakan pengembangan perangkat lunak dengan metodologi tradisional untuk membangun sebuah katedral, "hati-hati dibuat oleh penyihir individu atau band kecil penyihir bekerja dalam isolasi bagus”. Ia menunjukkan bahwa semua perangkat lunak harus dikembangkan menggunakan gaya bazar, yang digambarkan sebagai "ocehan bazar agenda besar yang berbeda dan pendekatan."
            Dalam model tradisional pengembangan, yang disebut model katedral, pembangunan berlangsung dalam cara yang terpusat. Peran didefinisikan secara jelas. Peran termasuk orang didedikasikan untuk merancang (arsitek), orang yang bertanggung jawab untuk mengelola proyek, dan orang yang bertanggung jawab untuk implementasi. Rekayasa perangkat lunak tradisional mengikuti model katedral. Fred P. Brooks dalam bukunya The Mythical Man-Bulan pendukung model ini. Dia pergi lebih lanjut untuk mengatakan bahwa dalam rangka untuk menjaga integritas arsitektur sistem, desain sistem harus dilakukan dengan sebagai arsitek sesedikit mungkin.
            Model bazar, bagaimanapun, adalah berbeda. Dalam model ini, peran yang tidak jelas. Gregorio Robles menunjukkan perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan model pasar harus menunjukkan pola berikut:
            Pengguna harus diperlakukan sebagai co-developer
            Para pengguna yang diperlakukan seperti co-developer dan sehingga mereka harus memiliki akses ke kode sumber dari perangkat lunak. Selanjutnya pengguna didorong untuk mengirimkan penambahan perangkat lunak, kode perbaikan untuk software, laporan bug, dll dokumentasi Memiliki lebih co-developer meningkatkan tingkat di mana perangkat lunak itu berkembang. Linus hukum menyatakan, "Mengingat cukup bola mata semua bug yang dangkal." Ini berarti bahwa jika banyak pengguna melihat kode sumber, mereka akhirnya akan menemukan semua bug dan menyarankan bagaimana untuk memperbaikinya. Perhatikan bahwa beberapa pengguna telah maju keterampilan pemrograman, dan lebih jauh lagi, setiap mesin pengguna menyediakan lingkungan pengujian tambahan. Ini lingkungan pengujian baru menawarkan bahwa kemampuan untuk menemukan dan memperbaiki bug baru.
            Awal rilis
            Versi pertama dari perangkat lunak harus dibebaskan sedini mungkin sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang menemukan co-developer awal.

            Sering integrasi
            Perubahan kode harus diintegrasikan (digabungkan menjadi basis kode bersama) sesering mungkin sehingga untuk menghindari overhead untuk memperbaiki sejumlah besar bug pada akhir siklus hidup proyek. Beberapa proyek open source telah membangun malam di mana integrasi dilakukan secara otomatis setiap hari.
            Beberapa versi
            Harus ada setidaknya dua versi dari perangkat lunak. Harus ada versi buggier dengan lebih banyak fitur dan versi yang lebih stabil dengan fitur yang lebih sedikit. Versi kereta (juga disebut versi pengembangan) adalah untuk pengguna yang ingin menggunakan langsung dari fitur terbaru, dan bersedia menerima risiko menggunakan kode yang belum diuji secara menyeluruh. Para pengguna kemudian dapat bertindak sebagai co-developer, laporan bugs dan menyediakan perbaikan bug.
            Tinggi modularisasi
            Struktur umum dari perangkat lunak harus modular memungkinkan untuk pengembangan paralel pada komponen independen.
            Dinamis pengambilan keputusan struktur
            Ada kebutuhan untuk pengambilan keputusan struktur, baik formal atau informal, yang membuat keputusan strategis tergantung pada perubahan kebutuhan pengguna dan faktor lainnya. Cf. Pemrograman ekstrim. Data menunjukkan, bagaimanapun, bahwa OSS tidak cukup sebagai demokratis sebagai model bazar menyarankan. Sebuah analisis dari lima milyar byte kode sumber bebas / terbuka oleh 31.999 pengembang menunjukkan bahwa 74% dari kode itu ditulis oleh 10% penulis paling aktif. Rata-rata jumlah penulis yang terlibat dalam proyek adalah 5,1, dengan rata-rata di 2.
            Lisensi
            Bagian ini tidak menyebutkan referensi atau sumber apapun. Harap membantu meningkatkan bagian ini dengan menambahkan kutipan ke sumber terpercaya. Unsourced bahan mungkin cacat dan dibuang. (November 2007)
            Lisensi A mendefinisikan hak dan kewajiban yang lisensi sebuah hibah untuk pemegang lisensi. Open Source memberikan lisensi lisensi hak untuk menyalin, memodifikasi dan mendistribusikan ulang kode sumber (atau konten). Lisensi ini juga dapat memberlakukan kewajiban (misalnya, modifikasi kode yang didistribusikan harus dibuat tersedia dalam bentuk kode sumber, sebuah atribusi penulis harus ditempatkan dalam program / dokumentasi dengan menggunakan yang Open Source, dll).
            Penulis awalnya berasal hak untuk memberikan lisensi untuk bekerja mereka berdasarkan pada teori hukum bahwa setelah penciptaan karya penulis memiliki hak cipta dalam pekerjaan itu. Apa yang penulis / pemberi lisensi adalah pemberian ketika mereka memberikan lisensi untuk menyalin, memodifikasi dan mendistribusikan ulang pekerjaan mereka adalah hak untuk menggunakan hak cipta penulis. Penulis masih mempertahankan kepemilikan dari mereka hak cipta, lisensi hanya diperbolehkan untuk menggunakan hak-hak, seperti yang diberikan dalam izin, selama mereka menjaga kewajiban lisensi. Penulis tidak memiliki pilihan untuk menjual / menetapkan, dibandingkan lisensi, hak eksklusif mereka untuk hak cipta untuk pekerjaan mereka; dimana pemilik baru / penerima hak kontrol hak cipta. Kepemilikan hak cipta (yang "hak") adalah terpisah dan berbeda dari kepemilikan dari pekerjaan ("sesuatu") - seseorang dapat memiliki salinan dari sebuah bagian dari kode (atau salinan dari buku) tanpa hak untuk menyalin, memodifikasi atau mendistribusikan salinan dari itu.
            Ketika penulis memberikan kontribusi kode untuk sebuah proyek Open Source (misalnya, Apache.org) mereka melakukannya di bawah lisensi eksplisit (misalnya, Kontributor Apache License Agreement) atau lisensi implisit (misalnya, lisensi Open Source di mana proyek sudah kode lisensi). Beberapa proyek Open Source tidak mengambil kode yang dikontribusikan di bawah lisensi, tapi benar-benar membutuhkan (gabungan) penugasan hak cipta penulis dalam rangka untuk menerima kontribusi kode ke proyek (misalnya, OpenOffice.org dan Bersama Copyright nya perjanjian Penugasan).
Menempatkan kode (atau konten) dalam domain publik adalah cara membebaskan (atau pemilik) hak cipta pengarang dalam pekerjaan itu. Tidak ada lisensi yang diberikan, dan tidak ada yang diperlukan, untuk menyalin, memodifikasi atau mendistribusikan suatu karya dalam domain publik. Contoh dari lisensi perangkat lunak bebas / open source termasuk lisensi Apache License, lisensi BSD, GNU General Public License, GNU Lesser General Public License, MIT License, Eclipse Public License dan Mozilla Public License.
            Perkembangan lisensi open source merupakan salah satu aspek negatif beberapa gerakan open source karena sering sulit untuk memahami implikasi hukum dari perbedaan antara licenses.With lebih dari 180.000 proyek open source yang tersedia dan lebih dari 1400 yang lisensi yang unik, kompleksitas memutuskan bagaimana mengelola penggunaan open source dalam "sumber tertutup" perusahaan komersial telah secara dramatis meningkat. Beberapa rumah-tumbuh sementara yang lain adalah model setelah lisensi FOSS mainstream seperti Berkeley Software Distribution ("BSD"), Apache, MIT-gaya (Massachusetts Institute of Technology), atau GNU General Public License ("GPL"). Dalam pandangan ini, praktisi open source mulai menggunakan skema klasifikasi di mana lisensi FOSS dikelompokkan (biasanya didasarkan pada keberadaan dan kewajiban yang dikenakan oleh ketentuan copyleft, kekuatan ketentuan copyleft) .
            Sebuah tonggak penting bagi hukum open source / gerakan perangkat lunak bebas disahkan pada 2008, ketika pengadilan banding federal AS memutuskan bahwa lisensi perangkat lunak bebas pasti mengatur kondisi yang mengikat secara hukum pada penggunaan karya berhak cipta, dan karena itu mereka memaksa berdasarkan hukum hak cipta yang ada . Akibatnya, jika akhir-pengguna melanggar kondisi lisensi, lisensi mereka menghilang, berarti mereka melanggar hak cipta.
            Tidak seperti proprietary off-rak-perangkat lunak, yang datang dengan lisensi hak cipta restriktif, software open-source dapat diberikan tanpa biaya. Ini berarti bahwa pencipta yang tidak dapat meminta setiap pengguna untuk membayar biaya lisensi untuk mendanai pembangunan. Sebaliknya, sejumlah model alternatif untuk pendanaan pembangunan telah muncul.
            Perangkat lunak dapat dikembangkan sebagai proyek konsultasi untuk satu atau lebih pelanggan. Para pelanggan membayar untuk mengarahkan upaya pengembang ': memiliki bug diprioritaskan dan tetap atau fitur yang ditambahkan. Perusahaan atau konsultan independen juga dapat biaya untuk pelatihan, instalasi, dukungan teknis, atau kustomisasi perangkat lunak. Pendekatan lain untuk pendanaan adalah untuk menyediakan perangkat lunak bebas, tetapi menjual lisensi untuk proprietary pengaya seperti perpustakaan data. Sebagai contoh, sebuah program open source CAD mungkin memerlukan perpustakaan bagian yang dijual pada langganan atau flat-fee dasar. Perangkat lunak open source juga dapat mempromosikan penjualan perangkat keras khusus yang interoperasi dengan, seperti dalam kasus perangkat lunak telepon Asterisk, dikembangkan oleh produsen perangkat keras PC telepon.
            Banyak proyek open source perangkat lunak telah dimulai sebagai proyek penelitian dalam universitas, sebagai proyek pribadi siswa atau dosen, atau sebagai alat untuk membantu penelitian ilmiah. Pengaruh universitas dan lembaga penelitian open source menunjukkan jumlah proyek bernama setelah lembaga tuan rumah mereka, seperti BSD Unix, CMU Common Lisp, atau NCSA HTTPd yang berevolusi ke Apache.
            Perusahaan dapat mempekerjakan pengembang untuk bekerja pada proyek open source yang berguna untuk infrastruktur perusahaan: dalam kasus ini, dikembangkan bukan sebagai produk yang akan dijual tetapi sebagai semacam utilitas publik bersama. Sebuah bug-fix atau solusi untuk masalah perangkat lunak, yang ditulis oleh pengembang baik atas permintaan perusahaan atau untuk membuat / pekerjaannya sendiri lebih mudah, lokal dapat dirilis sebagai kontribusi open source tanpa biaya apa pun perusahaan seorang yang lebih besar. Proyek seperti kernel Linux mungkin memiliki kontributor dari puluhan perusahaan yang menggunakan dan tergantung pada hal itu, serta pengembang hobi dan penelitian.
            Perbandingan dengan closed source
            Bagian ini tidak menyebutkan referensi atau sumber apapun. Harap membantu meningkatkan bagian ini dengan menambahkan kutipan ke sumber terpercaya. Unsourced bahan mungkin cacat dan dibuang. (November 2007)
            Perdebatan mengenai open source vs closed source (alternatif disebut perangkat lunak berpemilik) kadang-kadang dipanaskan.    Salah satu sumber konflik adalah berkaitan dengan ekonomi: Membuat uang melalui metode tradisional, seperti penjualan penggunaan salinan individu dan paten pembayaran royalti (umumnya disebut lisensi), lebih sulit dan dalam banyak terhadap konsep perangkat lunak open source.
            Beberapa sumber tertutup pendukung melihat software open source sebagai merusak pasar perangkat lunak komersial. Ini adalah salah satu dari banyak alasan, seperti disebutkan di atas, bahwa perangkat lunak bebas diganti dengan istilah open source - karena eksekutif banyak perusahaan tidak bisa percaya pada produk yang tidak berpartisipasi ekonomi dalam ekonomi pasar bebas atau dicampur-pasar.
            Penghitung untuk argumen ini adalah penggunaan perangkat lunak open source untuk bahan bakar pasar untuk suatu produk atau jasa yang terpisah. Sebagai contoh:
        Menyediakan layanan dukungan dan instalasi; mirip dengan kelompok TI Keamanan, Distribusi Linux, dan perusahaan Sistem.
        Menggunakan perangkat lunak sebagai batu loncatan untuk menjual produk yang lebih tinggi-end atau jasa, misalnya, OpenOffice.org vs StarOffice.
        CRM Opensource adalah solusi yang terjangkau untuk usaha kecil dan menengah. mis / [inspireCRM] vs [Microsoft Dynamics]
        Biaya penghindaran / biaya berbagi: banyak pengembang butuh sebuah produk, sehingga masuk akal untuk berbagi biaya pengembangan (X Window Sistem dan server web Apache)
           
            Karena perangkat lunak open source terbuka, cacat dan kelemahan keamanan lebih mudah ditemukan. Closed-source pendukung berpendapat bahwa ini membuatnya mudah bagi orang jahat untuk menemukan kelemahan keamanan. Selanjutnya, bahwa tidak ada insentif bagi sebuah produk open source yang akan ditambal. Open-source pendukung berpendapat bahwa ini membuatnya lebih mudah juga untuk patch dapat ditemukan dan bahwa argumen sumber tertutup adalah keamanan melalui ketidakjelasan, yang ini bentuk keamanan akhirnya akan gagal, sering tanpa ada yang mengetahui kegagalan. Selanjutnya, bahwa hanya karena tidak ada insentif keuangan langsung untuk patch produk, tidak berarti tidak ada insentif untuk patch produk. Selanjutnya, jika patch adalah bahwa signifikan untuk pengguna, memiliki kode sumber, pengguna teknis dapat menambal masalah itu sendiri. Argumen-argumen ini sulit untuk membuktikan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa perangkat lunak open source - Linux - memiliki persentase yang lebih rendah dari bug dari beberapa perangkat lunak komersial.
            Perbandingan dengan perangkat lunak bebas
            Perbedaan utama adalah bahwa dengan memilih satu istilah dari yang lainnya (yaitu baik "open source" atau "perangkat lunak bebas") satu memungkinkan orang lain tahu tentang apa tujuan seseorang adalah. Richard Stallman katakan, "Open source adalah metodologi pengembangan; perangkat lunak bebas adalah gerakan sosial."
            Kritik mengatakan bahwa "open source" istilah mendorong ambiguitas dari jenis yang berbeda sedemikian rupa sehingga hanya membingungkan ketersediaan sumber dengan kebebasan untuk menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikannya kembali. Pengembang telah menggunakan istilah alternatif yang gratis / open source software (FOSS), atau Bebas / Gratis / perangkat lunak open source (floss), akibatnya, untuk menggambarkan perangkat lunak open source yang juga perangkat lunak bebas.
            The "open source" istilah awalnya ditujukan untuk menjadi trademarkable, namun istilah itu dianggap terlalu deskriptif, sehingga merek dagang tidak ada .OSI akan lebih suka bahwa orang memperlakukan Open Source seolah-olah merek dagang, dan menggunakannya saja. untuk menggambarkan perangkat lunak berlisensi di bawah lisensi yang disetujui OSI.
OSI Bersertifikat adalah merek dagang lisensi hanya kepada orang yang mendistribusikan perangkat lunak berlisensi di bawah lisensi yang tercantum pada daftar Open Source Initiative.
Open source software dan perangkat lunak bebas adalah istilah-istilah yang berbeda untuk perangkat lunak yang datang dengan hak-hak tertentu, atau kebebasan, bagi pengguna. Mereka menjelaskan dua pendekatan dan filosofi terhadap perangkat lunak bebas. Open source dan perangkat lunak bebas (atau gratis perangkat lunak) baik menjelaskan perangkat lunak yang bebas dari pembatasan lisensi berat. Ini dapat digunakan, disalin, dipelajari, dimodifikasi dan didistribusikan kembali tanpa pembatasan. Perangkat lunak bebas tidak sama sebagai freeware, perangkat lunak yang tersedia dari nol harga.
            Definisi dari perangkat lunak open source ditulis untuk menjadi hampir identik dengan definisi perangkat lunak bebas. Ada sangat sedikit kasus perangkat lunak yang merupakan perangkat lunak bebas tetapi tidak perangkat lunak open source, dan sebaliknya. Perbedaan dalam istilah adalah di mana mereka menempatkan penekanan. "Perangkat lunak bebas" didefinisikan dalam hal memberikan kebebasan pengguna. Ini mencerminkan tujuan dari gerakan perangkat lunak bebas. "Open source" menyoroti bahwa kode sumber dapat dilihat untuk semua; pendukung istilah biasanya menekankan kualitas perangkat lunak dan bagaimana hal ini disebabkan oleh model pembangunan yang mungkin dan populer di kalangan proyek bebas dan open source software. Lisensi perangkat lunak bebas tidak ditulis secara eksklusif oleh FSF. Lisensi FSF dan OSI daftar baik yang memenuhi definisi masing-masing perangkat lunak bebas atau perangkat lunak open source.
FSF percaya bahwa pengetahuan tentang konsep kebebasan merupakan persyaratan penting, menekankan pada penggunaan istilah gratis, dan memisahkan diri dari gerakan open source.
            Open source vs sumber yang tersedia
            Meskipun definisi OSI "perangkat lunak open source" secara luas diterima, sejumlah kecil orang dan organisasi menggunakan istilah untuk merujuk ke perangkat lunak mana sumber tersedia untuk dilihat, tetapi yang tidak mungkin secara hukum diubah atau didistribusikan. Perangkat lunak tersebut lebih sering disebut sebagai sumber-tersedia, atau sebagai berbagi sumber, sebuah istilah yang diciptakan oleh Microsoft.
            Michael Tiemann, OSI presiden, telah mengkritik perusahaan seperti SugarCRM untuk mempromosikan software mereka sebagai "open source" padahal sebenarnya tidak memiliki lisensi yang diakui OSI. Dalam kasus SugarCRM, itu karena software ini yang disebut "badgeware" karena itu ditetapkan sebagai "lencana" yang harus ditampilkan dalam antarmuka pengguna (SugarCRM telah sejak beralih ke GPLv3 ). Contoh lain adalah Scilab, yang menyebut dirinya "platform open source untuk perhitungan numerik" namun memiliki lisensi yang melarang redistribusi komersial versi modifikasi. Karena OSI tidak memiliki merek dagang terdaftar untuk "open source" istilah, kemampuan hukum untuk mencegah penggunaan seperti istilah ini terbatas, tetapi Tiemann pendukung menggunakan opini publik dari OSI, pelanggan, dan anggota masyarakat untuk menekan organisasi-organisasi seperti untuk mengubah mereka lisensi atau untuk menggunakan istilah yang berbeda.
           
            Pro dan kontra untuk produsen perangkat lunak
           
            Software ahli dan peneliti pada perangkat lunak open source telah mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kekurangan. Keuntungan utama untuk bisnis adalah bahwa open source adalah cara yang baik untuk bisnis untuk mencapai penetrasi pasar yang lebih besar. Perusahaan yang menawarkan perangkat lunak open source yang mampu membangun suatu standar industri dan, dengan demikian, mendapatkan keuntungan kompetitif . Hal ini juga membantu membangun loyalitas pengembang sebagai pengembang merasa diberdayakan dan memiliki rasa kepemilikan produk akhir.  Selain itu biaya kurang dari pemasaran dan jasa logistik. Diperlukan untuk OSS. Hal ini juga membantu perusahaan untuk terus mengikuti semua perkembangan teknologi. Ini adalah alat yang baik untuk mempromosikan citra perusahaan, termasuk produk komersial. Pendekatan pengembangan OSS telah membantu menghasilkan handal, perangkat lunak berkualitas tinggi dengan cepat dan murah .The "open source" istilah awalnya ditujukan untuk menjadi trademarkable , namun, istilah itu dianggap terlalu deskriptif, sehingga merek dagang tidak ada. Selain itu, menawarkan potensi untuk teknologi yang lebih fleksibel dan inovasi lebih cepat. Hal ini dikatakan lebih handal karena biasanya memiliki ribuan programmer independen menguji dan memperbaiki bug dari perangkat lunak. Hal ini fleksibel karena sistem modular memungkinkan pemrogram untuk membangun antarmuka kustom, atau menambahkan kemampuan baru untuk itu dan itu adalah inovatif karena program open source adalah produk dari kolaborasi antara sejumlah besar programmer yang berbeda. Campuran perspektif yang berbeda, tujuan perusahaan, dan pribadi tujuan mempercepat inovasi. Selain itu perangkat lunak bebas dapat dikembangkan sesuai dengan persyaratan teknis semata. Hal ini tidak memerlukan berpikir tentang tekanan komersial yang sering menurunkan kualitas perangkat lunak. Tekanan komersial membuat pengembang perangkat lunak tradisional lebih memperhatikan kebutuhan pelanggan daripada persyaratan keamanan, karena fitur tersebut agak terlihat pelanggan .
            Kadang-kadang dikatakan bahwa proses pengembangan open source mungkin tidak didefinisikan dengan baik dan dalam tahapan proses pembangunan, seperti pengujian sistem dan dokumentasi dapat diabaikan. Namun hal ini hanya berlaku untuk kecil (kebanyakan programmer tunggal) proyek. Lebih besar, proyek-proyek yang sukses mendefinisikan dan menegakkan setidaknya beberapa aturan saat mereka membutuhkan mereka untuk membuat kerja tim mungkin .Dalam proyek-proyek yang paling kompleks aturan-aturan ini mungkin sebagai ketat sebagai meninjau bahkan perubahan kecil oleh dua pengembang independen.
            Tidak semua inisiatif OSS telah berhasil, misalnya, SourceXchange dan Eazel Software, ahli dan peneliti yang tidak yakin dengan kemampuan open source untuk menghasilkan sistem mutu mengidentifikasi proses tidak jelas, penemuan cacat terlambat dan tidak adanya bukti empiris. sebagai masalah yang paling penting (data yang dikumpulkan tentang produktivitas dan kualitas) . Hal ini juga sulit untuk merancang model bisnis komersial suara di sekitar paradigma open source. Akibatnya, hanya persyaratan teknis mungkin tidak puas dan bukan yang dari pasar. Dalam hal keamanan, open source memungkinkan hacker untuk mengetahui tentang kelemahan atau celah software lebih mudah daripada perangkat lunak sumber tertutup. Hal ini tergantung dari mekanisme kontrol dalam rangka menciptakan kinerja yang efektif dari agen otonom yang berpartisipasi dalam organisasi virtual .
           
            Pengembangan alat
           
            Bagian ini tidak menyebutkan referensi atau sumber apapun. Harap membantu meningkatkan bagian ini dengan menambahkan kutipan ke sumber terpercaya. Unsourced bahan mungkin cacat dan dibuang. (Januari 2008)
            Dalam pengembangan OSS, para peserta, yang sebagian besar relawan, didistribusikan antar daerah geografis yang berbeda, sehingga ada kebutuhan untuk alat untuk membantu peserta untuk berkolaborasi dalam pengembangan kode sumber. Seringkali, alat ini juga tersedia sebagai OSS. Sistem kontrol revisi seperti Sistem Versi Concurrent (CVS) dan kemudian Subversion (svn) dan Git adalah contoh tool yang membantu terpusat mengelola file kode sumber dan perubahan ke file-file untuk sebuah proyek perangkat lunak.
            Utilitas yang mengotomatisasi pengujian, kompilasi, dan bug membantu pelaporan menjaga stabilitas dan dukungan dari proyek perangkat lunak yang memiliki banyak pengembang tetapi tidak ada manajer, pengendali kualitas, atau dukungan teknis. Membangun sistem yang melaporkan kesalahan kompilasi antara platform yang berbeda termasuk mudah terbakar. Bugtrackers yang umum digunakan termasuk Bugzilla dan GNATS.
            Alat seperti mailing list, IRC, dan instant messaging menyediakan sarana komunikasi internet antara pengembang. Web juga merupakan fitur inti dari semua sistem di atas. Beberapa situs memusatkan semua fitur alat ini sebagai sistem manajemen pengembangan perangkat lunak, termasuk GNU Savannah, SourceForge, dan BountySource.
            Proyek dan organisasi
            Salah satu manfaat dari perangkat lunak open source adalah bahwa ada berbagai kode dalam proyek-proyek oss untuk pengembang program. Tanpa menghalangi dari platform yang luas dan beragam, pengembang menciptakan berbagai proyek dan organisasi.
Read More..

Undang-Undang HAKI di Bidang TIK


Fungsi dan Sifat Hak Cipta
Pasal 2
(1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang¬undangan yang berlaku.
(2) Pencipta dan/atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.
Bagian Keempat
Ciptaan yang Dilindungi
Pasal 12
Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:
a.      Buku, Program Komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
b.      Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c.      Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
d.      Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
e.   Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
f.       Arsitektur;
g.      Peta
h.      Seni batik;
i.        Photografi
j.        Sinematografi
k.      Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengaliwujudan.
Bagian Kelima

Pembatasan Hak Cipta
Pasal 14
Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:

a.       Pengumuman dan/atau Perbanyakan lambang Negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli;
b.      Pengumuman dan/atau Perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan pernyataan pada Ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau
c.       Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
Pasal 15
Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:
a.       Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta;
b.      Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan;
c.       Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan:
(i)                 ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau
(ii)               pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
d.      Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial;
e.       Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;
f.       Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti Ciptaan bangunan;
g.      Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
Pasal 16
(1)   Untuk kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, serta kegiatan penelitian dan pengembangan, terhadap Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra, Menteri setelah mendengar pertimbangan Dewan Hak Cipta dapat:
a.       Mewajibkan Pemegang Hak Cipta untuk melaksanakan sendiri penerjemahan dan/atau Perbanyakan Ciptaan tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia dalam waktu yang ditentukan;
b.      Mewajibkan Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan untuk memberikan izin kepada pihak lain untuk menerjemahkan dan/atau memperbanyak Ciptaan tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia dalam waktu yang ditentukan dalam hal Pemegang Hak Cipta yang bersangkutan tidak melaksanakan sendiri atau melaksanakan sendiri kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf a;
c.       Menunjuk pihak lain untuk melakukan penerjemahan dan/atau Perbanyakan Ciptaan tersebut dalam hal Pemegang Hak Cipta tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf b.
(2)   Kewajiban untuk menerjemahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan setelah lewat jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya Ciptaan di bidang ilmu pengetahuan dan sastra selama karya tersebut belum pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
(3)   Kewajiban untuk memperbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan setelah lewat jangka waktu:
a.       3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia
b.      5 (lima) tahun sejak diterbitkannya buku di bidang ilmu sosial dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia;
c.       7 (tujuh) tahun sejak diumumkannya buku di bidang seni dan sastra dan buku itu belum pernah diperbanyak di wilayah Negara Republik Indonesia
(4)   Penerjemahan atau Perbanyakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat digunakan untuk pemakaian di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan tidak untuk diekspor ke wilayah Negara lain.
(5)   Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c disertai pemberian imbalan yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
(6)   Ketentuan tentang tata cara pengajuan Permohonan untuk menerjemahkan dan/atau memperbanyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
Bagian Kedelapan
Sarana Kontrol Teknologi
Pasal 27
           
            Kecuali atas izin Pencipta, sarana kontrol teknologi sebagai pengaman hak Pencipta tidak diperbolehkan dirusak, ditiadakan, atau dibuat tidak berfungsi.

Pasal 28
(1)   Ciptaan-ciptaan yang menggunakan sarana produksi berteknologi tinggi, khususnya di bidang cakram optik (optical disc), wajib memenuhi semua peraturan perizinan dan persyaratan produksi yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
(2)   Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana produksi berteknologi tinggi yang memproduksi cakram optik sebagaimana diatur pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
BAB III
MASA BERLAKU HAK CIPTA
Pasal 29
(1)   Hak Cipta atas Ciptaan:
a.       Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain;
b.      Drama atau drama musikal, tari, koreografi
c.       Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, dan seni patung;
d.      Seni batik;
e.       Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
f.       Arsitektur;
g.      Ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan sejenis lain;
h.      Alat peraga;
i.        Peta;
j.        Terjemahan, tafsir, saduran, dan bunga rampai berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsung hingga50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia.
(2)   Untuk Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dimiliki oleh 2 (dua) orang atau lebih, Hak Cipta berlaku selama hidup Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.
Pasal 30
(1)   Hak Cipta atas Ciptaan:
a.       Program Komputer;
b.      Sinematografi;
c.       Fotografi;
d.      Database; dan
e.       Karya hasil pengalihwujudan, berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan
(2)   Hak Cipta atas perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diterbitkan.
(3)   Hak Cipta atas Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini serta Pasal 29 ayat (1) yang dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.
BAB V LISENSI
Pasal 45
(1)   Pemegang Hak Cipta berhak memberikan Lisensi kepada pihak lain berdasarkan surat perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2)   Kecuali diperjanjikan lain, lingkup Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berlangsung selama jangka waktu Lisensi diberikan dan berlaku untuk seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
(3)   Kecuali diperjanjikan lain, pelaksanaan perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disertai dengan kewajiban pemberian royalti kepada Pemegang Hak Cipta oleh penerima Lisensi.
(4)   Jumlah royalti yang wajib dibayarkan kepada Pemegang Hak Cipta oleh penerima Lisensi adalah berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan berpedoman kepada kesepakatan organisasi profesi.
Pasal 46
            Kecuali diperjanjikan lain, Pemegang Hak Cipta tetap boleh melaksanakan sendiri atau memberikan Lisensi kepada pihak ketiga untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
Pasal 47
(1)   Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)   Agar dapat mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga, perjanjian Lisensi wajib dicatatkan di Direktorat Jenderal.
(3)   Direktorat Jenderal wajib menolak pencatatan perjanjian Lisensi yang memuat ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4)   Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatan perjanjian Lisensi diatur dengan Keputusan Presiden.
BAB XIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 72
(1)   Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2)   Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(3)   Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
(4)   Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(5)   Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(6)   Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(7)   Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(8)   Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).
(9)   Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
Read More..